Sniffing dan Spoffing Pada Keamanan Website| SSL Indonesia
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dunia internet menjadi platform utama yang paling dimanfaatkan oleh banyak orang. Namun, penggunaan internet menjadi sasaran utama kejahatan cyber. Kejahatan ini biasanya melibatkan hacker dan cracker yang menyerang dengan beberapa jenis serangan baik itu melalui DDoS, Carding, Phising, Sniffing, SQL Injection, dan Spoofing.
Tim SSL Indonesia kali ini akan membahas 2 kejahatan besar yang sering kali digunakan dalam dunia internet yakni sniffing dan spoofing.
Apa Itu Sniffing?
Sniffing merupakan proses penyadapan yang dilakukan oleh pihak ketiga menggunakan jaringan / network internet. Tujuan utama sniffing adalam mengambil informasi sensitive baik itu data finance, data pribadi secara illegal.
Sniffing terjadi ketika Anda terhubung dengan jaringan public dan melakukan proses transfer data antara client server dengan browser Anda ataupun sebaliknya. Proses transfer data antara client server dengan browser Anda yang berlangsung secara bolak balik inilah yang dimanfaatkan oleh pihak sniffing. Masuk pada proses transfer data menggunakan bantuan tools.
Sniffing dilakukan dengan injeksi ataupun menyisipkan program jahat pada target korban. Program ini dirancang untuk melakukan proses sniffing, sehingga data sensitive dapat dibaca oleh sniffer.
Cara Kerja Sniffing
Jika dibicarakan memang proses sniffing ini terlihat sederhana, namun pada dasarnya proses sniffing melalui beberapa tahap hingga akhirnya menginfeksi computer target.
Proses Koleksi (Collection)
Tahapan pertama saat dilakukan sniffing adalah mengubah arah interface. Sisipan sniffin dilakukan pada proses pertukaran data yang terjadi pada lalu lintas data. Program sniffing akan mengubah arah interface dan melakukan pengumpulan data melalui jaringan yang sudah diatur dan diawasi.
Proses Konversi (Conversion)
Tahapan kedua yakni konversi. Proses ini merupakan proses merubah data yang sudah didapat dari bentuk binary ke bentuk yang lebih mudah untuk di pahami. Mengapa masih berbentuk binary? Karena pada proses pengiriman data melalui lalu lintas data, data masih pada proses endkripsi. Disinilah pentingnya enkripsi saat melalukan transaksi ataupun browsing pada internet.
Proses Analisis
Tahapan ketiga yakni melakukan analisis data yang sudah dikonversi kedalam bentuk blok protocol berdasarkan sumber transmisi data yang dilakukan oleh target.
Proses Pengambilan Data
Tahapan terakhir yakni proses pengambilan data. Sniffer ataupun hacker akan menambil data yang sudah matang dan dapat digunakan.
Sniffing ini biasanya menggunakan beberapa protocol untuk disisipkan seperti HTTP, SMTP, FTP, IMAP dan POP
Apa Itu Spoofing?
Sistem kejahatan kedua yang paling sering digunakan yakni spoofing. Spoofing ini sistemnya sama seperti sniffing. Namun, ini lebih detail dibandingkan dengan sniffing. Spoofing ini melakukan akses akun Anda secara illegal. Contohnya email, social media, computer dan akun lain dengan menyamar sebagai pemilik asli. Tujuan utama yakni mendapatkan informasi sensitive baik dari individu maupun informasi organisasi.
Spoofing ini bisa dikatakan juga sebagai proses manipulasi informasi baik itu nama, organisasi, alamat dan lain sebagainya hingga target yang akan dituju mulai percaya. Biasanya spoofing ini berisi malware ataupun link yang dikirimkan ke target. Spoofing ini tidak hanya menggunakan email sebagai media penipuan tetapi juga IP dan website.
Cara Mencegah Spoofing dan Sniffing
Ada beberapa cara untuk mencegah serangan spoofing dan sniffing versi SSL Indonesia.
Menggunakan Sertifikat SSL
Sebelum melakukan proses transmisi data, ataupun proses browsing lebih jauh ada baiknya Anda melakukan proses pemeriksaan dan pastikan situs website yang Anda kunjungi menggunakan sertifikat SSL.
Situs website yang menggunakan sertifikat SSL sudah terjamin keamanan ataupun enkripsinya. Biasanya ditandai dengan situs HTTPS:// ataupun gembok hijau pada alamat situs url. Jika Anda memiliki website dan belum menggunakan sertifikat SSL. Anda dapat melakukan konsultasi dengan tim SSL Indonesia untuk mendapatkan SSL murah sesuai dengan kebutuhan Anda.
Memasang Filter Pada Router
Jika Anda memasang filter IP pada router, hal ini akan membantu Anda dalam melakukan filterisasi IP yang mencurigakan. Sehingga serangan spoofing ataupun sniffing dapat dihindari.
Selain filter IP Anda juga dapat mengaktifkan filter spam pada email Anda, sehingga email yang mencurigakan dapat masuk secara otomatis pada folder spam Anda.
Itulah penjelasan mengenai serangan Sniffing dan Spoofing oleh Tim SSL Indonesia. Pastikan Anda selalu memeriksa dan memastikan keamanan alamat situs website yang Anda kunjungi ataupun kelola.